Kembar di Lapangan: Dari Tachibana Kyodai sampai Sayuri Bersaudara

Tachibana Kyodai dan Sayuri Bersaudara 


dianti site- Kalau ngomongin sepak bola dan “si kembar”, pikiran langsung melayang ke anime legendaris Captain Tsubasa. 

Buat generasi 90-an dan 2000-an, duo Tachibana Kyodai alias Masao dan Kazuo Tachibana adalah contoh ultimate dari kekompakan saudara kembar di lapangan hijau. 

Teknik mereka ikonik banget, kayak Skylab Hurricane atau Skylab Twin Shot, yang mustahil dilakukan di dunia nyata tapi sukses bikin penonton melongo.

Nah, menariknya, kita di Indonesia punya “versi dunia nyata” dari cerita itu. 

Mereka adalah Sayuri Bersaudara: Yakob Sayuri dan Yance Sayuri, kembar asli Papua yang belakangan sering jadi bahan obrolan fans bola Tanah Air. 

Bedanya, kalau Tachibana cuma bisa kita lihat di layar kaca anime, Sayuri bersaudara beneran bisa kita tonton di stadion atau di layar TV saat mereka main buat klub maupun Timnas.

Kompak Kayak Nempel Lem

Salah satu hal yang bikin duo kembar di sepak bola jadi spesial adalah chemistry alami mereka. 

Tachibana Kyodai di anime sering diceritain seolah punya telepati: yang satu lompat, satunya lagi langsung tahu kapan harus nyundul atau nendang. 

Nah, vibes itu juga kerasa dari Yakob dan Yance.

Yakob biasanya main lebih ofensif, sering menusuk dari sisi sayap atau nyelinap ke kotak penalti. 

Yance punya peran mirip, tapi lebih fleksibel, bisa bantu transisi dan kasih variasi serangan. 

Intinya, mereka kayak punya jam main yang sinkron. 

Kalau orang lain butuh waktu buat bangun chemistry, Sayuri bersaudara sudah lahir dengan itu.

Momen Spesial di FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Burundi

Salah satu laga memorable tentu pas Timnas Indonesia lawan Burundi di FIFA Matchday Maret 2023. 

Di pertandingan itu, Yakob Sayuri mencetak gol pembuka lewat sundulan cantik hasil umpan Stefano Lilipaly. 

Gol itu jadi sorotan karena nggak cuma penting buat kemenangan 3-1 Garuda.

Tapi juga karena di momen yang sama, kembarannya, Yance Sayuri, akhirnya debut di Timnas senior.

Banyak media sempat heboh menyebut “kembar Sayuri kompak di Timnas”.

Walaupun faktanya gol hanya dicetak Yakob, momen itu tetap terasa “kompak”.

Karena untuk pertama kalinya kita bisa lihat dua kembar asli Papua sama-sama mengenakan jersey merah putih di level senior. 

Aura anime Captain Tsubasa seolah kebawa ke dunia nyata.

Fans langsung kebayang adegan Tachibana Kyodai di lapangan. 

Bedanya, Yakob dan Yance nggak pakai salto bareng-bareng, tapi kontribusinya tetap berasa. 

Yakob bikin gol, Yance memberi energi baru lewat kecepatan dan pressing. 

Jadi walaupun belum barengan bikin gol, vibe “double trouble” udah muncul banget.

Hat-trick Si Kembar di Malut United

Kalau di Timnas mereka belum benar-benar bikin gol barengan di satu pertandingan, di level klub ceritanya beda. 

Di musim Liga 1 2024/2025, Sayuri Bersaudara bikin sejarah.

Yakob Sayuri berhasil bikin hat-trick waktu Malut United menang 3-1 lawan Persis Solo (pekan ke-28).

Nggak mau kalah, Yance Sayuri juga bikin hat-trick di laga Malut United vs PSIS Semarang menang 5-1 (pekan ke-33).

Oke, memang bukan “satu laga, dua kembar, dua gol” kayak bayangan Captain Tsubasa. 

Tapi tetap aja Sayuri Bersaudara keren banget. 

Di satu musim yang sama, dua saudara kembar bisa sama-sama bikin hat-trick untuk klub yang sama. 

Itu jarang banget terjadi di sepak bola dunia, apalagi di Liga 1. 

Bisa dibilang, mereka lagi-lagi berhasil kasih vibe Tachibana Kyodai ke fans Indonesia.

Ikonik Karena Keunikannya

Persamaan lain antara Tachibana Kyodai dan Sayuri Bersaudara ada di “keunikan”. 

Kalau Tachibana mencolok dengan jurus salto dan atraksi udara, Sayuri bersaudara unik dengan energi dan gaya main eksplosif khas Papua. 

Yakob sering jadi ujung tombak serangan, sementara Yance bisa ngacak-ngacak sisi sayap dengan dribelnya. 

Jadi meskipun nggak identik cara mainnya, mereka saling melengkapi.

Sama-sama Membawa Nama Bangsa

Tachibana Kyodai selalu all out buat Jepang, bahkan sampai rela pasang badan di lapangan demi kemenangan. 

Nah, Yakob dan Yance juga punya semangat sama: bangga bawa nama Indonesia. 

Mereka jadi kembar pertama yang pernah sama-sama tampil di Timnas senior. 

Itu bukan cuma sejarah buat mereka berdua, tapi juga kebanggaan buat fans sepak bola Indonesia.

Bayangin aja, anak Papua bisa tembus ke level tertinggi, barengan lagi sama saudara kembarnya. 

Inspiratif banget buat generasi muda yang bercita-cita main bola.

Duo yang Bikin Lawan Pusing

Intinya, baik di dunia anime maupun dunia nyata, “duo kembar” selalu berhasil bikin lawan pusing. 

Tachibana Kyodai jadi legenda fiksi, sementara Sayuri bersaudara adalah real deal yang bisa kita saksikan langsung di lapangan.

Bedanya jelas: Tachibana bisa terbang dan bikin gol salto bareng, Sayuri bersaudara fokus ke hal-hal realistis kayak speed, stamina, dan kerjasama. 

Tapi efeknya sama: bikin lawan deg-degan setiap kali mereka pegang bola.

Chemistry Itu Kekuatan

Dari Captain Tsubasa sampai ke Liga 1, satu hal yang nggak bisa dipungkiri adalah kekuatan chemistry antar kembar. 

Itu bukan sekadar cerita, tapi realita yang bisa jadi senjata rahasia di lapangan.

Tachibana Kyodai menghibur kita lewat jurus-jurus akrobatik. 

Sayuri bersaudara menginspirasi lewat kerja keras dan dedikasi buat Indonesia. 

Dua-duanya membuktikan bahwa sepak bola bukan cuma soal skill individu, tapi juga soal koneksi, komunikasi, dan kekompakan.

Dan siapa tahu, suatu hari nanti kita benar-benar lihat Yakob dan Yance “kompak bikin gol” di satu laga Timnas Indonesia. 

Kalau itu kejadian, fix vibes Tachibana Kyodai bakal terasa banget di lapangan hijau Indonesia.***


17 komentar:

  1. Meskipun bukan penggemar sepakbola tapi waktu kapten tsubasa aku juga sempat lihat mbaa..meskipun gak secara detail namun menikmati dan sekarang kita bisa lihat secara langsung kerjasama si kembar lewat duo cantik sayuri bersaudara ini..keren siee :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama Sayuri Bersaudara juga ada di daftar Garuda Calling buat round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 mba 🥳

      Hapus
  2. Aamiin... Saya juga berharap semoga suatu hari nanti kita benar-benar lihat Yakob dan Yance kompak bikin gol di satu laga Timnas Indonesia. Sudah pasti bakalan heboh dan trending hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuhuuuu... Apa mungkin di round 4 pas lawan Arab atau Irak? 😁

      Hapus
  3. Seru banget baca tulisan ini, kayak lagi nostalgia Captain Tsubasa, langsung disambungin ke realita sepak bola kita. Perbandingan Tachibana Kyodai sama Sayuri bersaudara tuh pas banget. Salut banget sih, Sayuri bersaudara bukan cuma bikin bangga Papua, tapi juga jadi inspirasi buat anak-anak muda Indonesia yang bermimpi pakai jersey Garuda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasii Kaka.. tapi emang bener sih, sepakbola kita sedang bergairah, semoga bisa masuk Piala Dunia 2026 😁

      Hapus
  4. Aku pas tau ada Sayuri bersaudara, awalnya kirain mereka sodara adik kakak beda usia. Eh ternyata mereka kembar. Jadi 1 di timnas Indonesia, putra Papua. Ini epik banget sih. Keren dan bangga dengan talenta dan kekompakannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awalnya aku juga ngira gitu, ternyata Sayuri Bersaudara sudah sepaket dan kompak sejak dalam kandungan Mamanya 😁

      Hapus
  5. Jadi ingat banget gimna waktu kecil. Ngefans sama captain tsubasa. Aksi bolanya memang bikin orang kagum

    BalasHapus
  6. wah baru tahu aku tentang atlet sepakbola kembar kita ini. jujur untuk sepak bola aku nggak terlalu mengikuti lagi sekarang malah tahunya cuma pemain naturalisasi itu juga namanya aje heu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahh, aku juga baru ngikutin sepak bola setelah hadir coach Shin Tae-yong... Netizen bilang Skuad Garuda= STY Entertainment 😆

      Hapus
  7. Ya ampun Kapten Tsubasa. Masih legend ya dari zaman aku kecil sampai sekarang orang masih suka. Hebat nih anime bertahan segala masa.

    BalasHapus
  8. Hmm aku gak begitu mengikuti sepak bola
    Tapi adekku ada dua cowok yang tiap akhir pekan akan nonton kartun ini
    Makanya dikit-dikit pahamlah meski memang gak mengikuti
    Chemistry kalau sudah ketemu yang pas susah lepas

    BalasHapus
  9. Wah, keren chemistry di lapangan ya
    Aku dulu suka nonton bola
    Sekarang juga, tapi cuma nonton piala dunia aja sih

    BalasHapus